5 Rahasia Gigi Rusak

04.42

Kesehatan gigi bagi sebagian besar masyrakat Indonesia tidak terlalu diperhatikan. Lihat saja gigi anak-anak Indonesia yang sedari kecil sudah berkarang ataupun tidak bersih. Permasalahan-permasalahan seputar gigi memang biasa disebabkan karena kebiasaan menjaga kesehatan gigi yang masih rendah hingga factor lain seperti pengaruh makanan-makanan yang dikonsumsi. Cokelat, permen, dan makanan-makanan manis lainnya biasa menjadi mimpi buruk bagi ketahanan gigi. Namun, tidak hanya makanan manis saja yang bisa membuat gigi rusak. Selain itu, masih banyak persoalan seputar gigi lainnya yang banyak tidak diketahui oleh masyarakat. Artikel berikut akan berusaha menyibak Lima Rahasia Gigi Rusak yang belum terungkap sebelumnya.

1.Makanan/minuman yang asam juga bisa merusak gigi
Selama ini orang selalu menyalahkan makanan-makanan manis setiap kali kesehatan giginya terganggu. Namun, ternyata menurut Martha Keels dari Duke’s Children’s Hospital, makanan yang asam serta memiliki Ph yang rendah seperti permen asam, soft drink, dan jus buah juga bisa menyebabkan kerusahkan pada gigi. Namun, bukan berarti kita dilarang untuk mengkonsumsi makanan serta minuman mengandung rasa asam ini, menurut Keels hal ini bisa diatasi dengan mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut pada saat waktu ngemil, bukan berbarengan dengan makan berat. Dengan mengkonsumsi sewaktu ngemil, efek kerusakan bisa diminimalisir dengan asupan makanan setelahnya. Selain itu, dianjurkan juga untuk mengunyah permen karet yang mengandung Xylitol setelah mengkonsumsi makanan serta minuman mengangung asam tersebut karena Xylitol mampu membunuh bakteri dan juga mencegah lubang pada gigi (cavity).

2.Lapisan email gigi adalah yang paling keras, tapi juga rapuh
Lapisan email gigi merupakan lapisan gigi yang paling kuat, namun lapisan ini bisa juga rusak disebabkan oleh beberapa hal seperti pop corn, es, dan piercing. Mengkosumsi pop corn dan es secara bersamaan membuat email gigi akan bekerja sangat keras. Hal ini dikarenakan keduanya merupakan benda yang dianggap keras bagi gigi. Selain itu, piercing juga dianggap berbahaya karena kandungan bakteri yang ada di dalam metal aksesorisnya. Lagipula, setiap kali berbicara aksesoris piercing ini akan terbentur-bentur ke gigi yang membuat lapisan email semakin lama semakin rapuh. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Dentistry menemukan bahwa 14-41% pengguna piercing mengalami permasalahan pada gigi. Bahaya piercing ini juga mampu membuat gigi terpaksa dicabut.

3.Kehilangan gigi bisa terjadi kapan saja
Bagian gigi yang paling mudah mati adalah wisdom teeh atau gigi graham yang biasa baru tumbuh saat usia 17-25 tahun. Bagian gigi yang paling rawan terancam ‘hilang’ adalah lateral incisor yang terletak di samping persis gigi seri. Selain itu, kehilangan gigi ini juga bisa disebabkan oleh factor keturunan. Namun, dari semua itu, factor penyebab yang paling sering membuat kehilangan gigi adalah kerusakan pada gusi dan terjadinya karang gigi.

4.Terlalu banyak fluoride juga bisa berbahaya
Kebanyakan dari kita percaya bahwa gigi putih adalah gigi yang sehat. Fluoride yang terdapat dalam pasta gigi inilah yang membuat gigi menjadi putih. Oleh karena itu, kebanyakan orang justru salah kaprah menangkap bahwa dengan mengoleskan pasta gigi sebanyak-banyak bisa membuat gigi semakin putih. Kebanyakan fluoride ini membahayakan bagi kesehatan gigi karena bisa menyebabkan gigi berliang. Sebenarnya, pada dasarnya warna gigi manusia itu adalah bukan putih bersih seperti di iklan-iklan pasta gigi yang ada sekarang.

5.Kawat gigi bisa menyebabkan karang pada gigi
Sisa-sisa makanan yang menyangkut di kawat gigi, jika tidak segera dibersihkan, bisa menghancurkan lapisan email pada gigi. Selain itu, berbeda dengan orang-orang yang tidak memakai kawat gigi, para pengguna kawat gigi tidak bisa leluasa membersihkan sisa makanan dengan menggunakan lidah karena merasa tidak nyaman terbentur dengan kawat. Oleh karena itulah, kemungkinan makanan sisa yang tertimbun di gigi bagi para pengguna kawat gigi menjadi lebih besar..

Sering-sering periksa kedokter ya, biar ga rusak giginya. minimal 6 bulan sekali

0 komentar:

Posting Komentar